Kuasai Saham Mayoritas SM Entertainment, Begini Perjalanan Sukses HYPE dari Perusahan Label Musik Kecil

- Sabtu, 11 Februari 2023 | 14:06 WIB
BTS  (Soompi)
BTS (Soompi)

Djakarta Nexus - Rumah bagi grup band BTS yang popularitasnya telah mendunia, HYPE Entertainment, baru saja mengumumkan telah resmi mengakuisisi saham mayoritas dari SM Entertainment sebesar 14,8 persen dan masih dalam proses ekspansi yang lebih besar.

Pada 2021, HYBE masuk dalam jajaran 100 perusahan paling berpengaruh dunia versi majalah TIME. HYBE Entertainment bersanding dengan perusahaan-perusahaan ternama dunia, seperti Twitter, Apple, hingga Sony Music Group.

HYBE yang dulu dikenal sebagai Big Hit Entertainment dulu merupakan agensi talenta underdog di dalam industri musik yang kompetitif di Korea Selatan. Tetapi berkat supergroup BTS, yang bisa dibilang sebagai band terbesar di dunia, perusahaan berada di posisi atas,” tulis Times.

Baca Juga: Sah! HYBE Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar, ini Alasan dan Rencana Bang Si Hyuk untuk SM Entertainment

Tidak diragukan lagi, kesuksesan HYBE menjadi perusahaan raksasa hiburan telah mencuri perhatian dunia. Tidak hanya mengorbitkan anak asuhnya, BTS hingga menjadi idol internasional, namun kiprah HYBE juga telah membawa industri K-Pop sukses dinikmati ke tingkat global.

Diketahui sebelumnya, industri K-Pop dikuasai oleh BIG 3, tiga label raksasa YG, SM dan JYP. Namun popularitas dan kesuksesan para talent besutan HYPE tidak ayal mengubah istilah BIG 3 menjadi BIG 4 yang dengan demikian mensejajarkan HYPE dengan label raksasa pendahulunya.

HYBE didirikan pada 2005 dengan nama awal BIG HIT yang dikenal sebagai label perusahaan kecil yang menjalankan bisnisnya dengan terseok-seok.

BIG HIT diakui pernah hampir bangkrut pada periode tahun kedua berdirinya saat tengah merilis album untuk trio grup vocal 8Eight yang beranggotakan Baek Chan, Lee Hyun, dan Joo Hee. Menejemen disebut harus berhutang dengan bunga yang besar untuk menutup biaya produksi hingga promosi talent baru dan kegiatan talent lainnya seperti K-Will.

Baca Juga: HYBE Tandatangani Kontrak Ekslusif dengan Lee Sooman, Bakal Akuisisi 14,8% Saham dari SM Entertainment

Untungnya, penjualan album 8Eight, The First, menembus peringkat ke-19 chart musik Korea Selatan pada 2007 dan terjual lebih dari 3000 copy yang cukup menyelamatkan HYBE untuk sementara.

Pada 2013 HYBE berhasil merekrut enam talent dan grup baru, salah satunya BTS. Namun penjualan awal BTS tidak begitu baik. HYBE tidak punya dana cukup untuk memfasilitasi talentnya.

Terdapat foto di mana BTS harus tinggal di dorm sempit yang sederhana pada awal karir mereka. HYBE saat itu juga tidak mampu menyediakan kendaraan produksi, sehingga harus meminjam mobil manager saat syuting video klip “I Need U”.

Demikian juga dalam hal proses produksi. Saat syuting klip BTS berjudul ‘Run’, HYBE lagi-lagi terpaksa menggunakan manajernya untuk menjadi extras. Sebuah foto  pernah menunjukkan talent HYBE sedang rekaman dalam sebuah garasi kecil, dengan hanya satu orang recording engineer.

Baca Juga: Kabar Terbaru dari V BTS Buat Para Penggemarnya Di Tanah Air

Halaman:

Editor: Lisia Christina Djauhari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X