Kanal-kanal di Venesia Terancam Kering, Italia Menghadapi Krisis Lingkungan Hidup

- Selasa, 21 Februari 2023 | 11:46 WIB
Venesia, Italia (pixabay.com)
Venesia, Italia (pixabay.com)

Djakarta Nexus - Selama beberapa minggu ini Italia mengalami musim dingin yang kering. Situasi ini memicu kecemasan karena Italia akan menghadapi kekeringan lagi.

Pasalnya, menurut para akademisi dan aktivis lingkungan hidup, pegunungan Alpen hanya menerima kurang dari separuh curah salju yang normal. Tanda janggal ini muncul ketika Venesia menghadapi masalah air surut, bukan banjir sehingga gondola, taksi air dan ambulans tidak dapat menjalani kanal-kanal utama.

Masalah kekeringan di Venesia disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya curah hujan, sistem tekanan tinggi, bulan purnama dan arus laut.

Banyak sungai dan danau di Italia mengalami penyusutan air yang semakin parah, kata Legambiente, organisasi ekologi di Italia.

Baca Juga: Sampai Kapanpun Masyarakat tetap Mengingat Astra International Inc Milik William Soeryadjaya

Sebagai sungai terpanjang di Italia, yang membentang dari pegunungan Alpen ke Laut Ardiatik memiliki 61% lebih sedikit air dari ukuran biasanya, katanya.

Italia mengumumkan keadaan darurat pada Juli lalu untuk wilayah-wilayah sekitar sungai Po, yang menjadi titik pertanian negara karena mengalami kekeringan terburuk selama 70 tahun.

"Kami berada dalam situasi defisit air yang telah meningkat sejak musim dingin 2020-2021," kata pakar iklim Massimiliano Pasqui yang dikutip djakartanexus.com dari reuters.com pada, Selasa, 21/2/2023.

"Kita perlu memulihkan 500 milimeter di wilayah barat lau: kita membutuhkan 50 hari hujan," katanya.

Baca Juga: PGI Mengecam Keras Aksi Intoleransi dan Persekusi terhadap GKKD Rajabasa, Bandar Lampung

Ketinggian air di danau Garda di Italia Utara telah sampai kepada rekor terrendah sehingga memungkinkan untuk sampai ke pulau kecil San Biagio lewat jalur terbuka.

Namun, menurut prakiraan cuaca terbaru bakal turun hujan dan salju sesuai dengan kebutuhan di Pegunungan Alpen dalam beberapa waktu ke depan.***

 

Editor: Lisia Christina Djauhari

Sumber: reuters.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X