Djakarta Nexus - Para petani Prancis mengendarai ratusan traktor ke Paris hari ini untuk memprotes pembatasan pestisida dan peraturan lingkungan lainnya yang mengancam produktivitas pertanian di negara dengan kekuatan pertanian terbesar di Uni Eropa.
Aksi ini adalah reaksi terhadap keputusan pengadilan Uni Eropa pada bulan lalu yang membatalkan kebijakan Prancis yang mengizinkan petani gula menggunakan insektisida. Keputusan Uni Eropa atas kebijakan Prancis terkait insektisida memicu kekhawatiran para petani gula karena dapat melemahkan pproduktivitas pertanian dan industri gula.
"Larangan yang berulang-ulang ini dan kelambanan pemerintah untuk mendukung banyak sektor (ceri, apel, sawi putih, tepung kentang, dan lain-lain) mengutuk produksi pertanian," kata serikat petani/FNSEA di Prancis, serikat petani gula dan kelompok petani muda JA yang dikutip djakartanexus.com dari reuters.com pada, Rabu, 08/02/2023.
Mereka mengingatkan bahwa impor pangan yang tidak tunduk pada pembatasan pestisida bakal mengancam lapangan pekerjaan di Prancis.
Para aktivis lingkungan hidup mengatakan residu pestisida menyebabkan kerusakan pada tanah dan satwa liar.
Serikat pekerja mengharapkan 500 traktor dan 2000 petani dari sekitar Paris untuk bergabung dalam demonstrasi tersebut. Namin, menurut juru bicara serikat pekerja CGB bahwa terlalu dini untuk mengkonfirmasi jumlah tersebut.
Traktor-traktor tersebut, beberapa di antaranya membawa spanduk bertuliskan "Macron melikuidasi pertanian" dan "selamatkan petani Anda" direncanakan untuk mengakhiri pawai petani di depan monumen Invalides dekat kementerian pertanian Prancis.
Dikabarkan bahwa perwakilan serikat buruh tani akan bertemu dengan Menteri pertanian Prancis, Marc Fesneau pada pagi hari.***
Artikel Terkait
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan Serukan Persatuan dan Solidaritas Nasional Di Tengah Bencana Gempa Bumi
Presiden Jokowi Punya Harapan Kebangsaan dan Kemajuan Digital dalam Perhelatan Seabad Nahdlatul Ulama atau NU
Prangko Definitif dengan Menampilkan Wajah Raja Charles III telah Terbit dan Bakal Dijual ke Publik pada April
Ketua Baru Partai Konservatif Inggris Prediksi Kesulitan Partai Konservatif Hadapi Pemilu Nasional