Malam Pengenangan bagi Seorang Gadis di Inggris yang Meninggal karena Identitas Seksualnya

- Rabu, 15 Februari 2023 | 21:42 WIB
lilin untuk Brianna Ghey, seorang gadis yang meninggal di Inggris karena identitas seksualnya (pixabay.com)
lilin untuk Brianna Ghey, seorang gadis yang meninggal di Inggris karena identitas seksualnya (pixabay.com)

Djakarta Nexus - Malam pengenangan dengan lilin diselenggarakan pada Selasa, 14 Februari 2023 di seluruh Inggris setelah seorang gadis transgender Brianna Ghey dengan usia 16 tahun tewas ditikam di pinggiran kota Manchester sekitar sepekan lalu.

Serangan tersebut terjadi di tengah kehebohan nasional atas hak-hak kaum trans. Setidaknya para aktivis di Inggris telah merencanakan aksi demonstrasi dalam beberapa hari ke depan, termasuk di Liverpoll dan Bristol pada Selasa, dan kemudian di Manchester, Glasgow, Leeds, Aberdeen, Reading, Plymouth, Brighton, Belfast, London dan York.

Ghey ditemukan dengan luka tusuk pada Sabtu di Linear Park di Culcheth, Cheshire, Manchester pinggiran.

Baca Juga: Tahukah Anda Bahwa Berdasarkan Sejarah Teddy Bear Pertama Kali Dijual Per 15 February 1903?

Polisi telah menangkap seorang anak laki-laki dan perempuan, keduanya berusia 15 tahun dengan dugaan pembunuhan Ghey, tetapi aparat belum menemukan senjata sebagai alat pembunuhan ataupun motif spesifik yang mendasari tindakan tersebut.

Dalam akun TikToknya, Ghey telah lama menjadi korban perundungan di sekolahnya karena identitas gendernya. Beberapa hari sebelum kematiannya, Ghey mengatakan bahwa dia dikeluarkan dari sekolah.

Terhadap media lokal, teman-teman Ghey mengutarakan bahwa dia telah dipukuli oleh geng di sekolahnya dan kematiannya terkait erat dengan perundungan dan identitas seksualnya.

"Teman Ghey mengatakan bahwa dia sangat terpukul dengan pelecehan yang terus menerus terjadi, dan bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri semuanya. Itu karena dia adalah seorang trans. Sungguh menjijikkan dengan apa yang terjadi," kata salah satu teman Ghey yang dikutip oleh djakartanexus.com dari sputniknews.com, pada, 15/2/2023.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Dengan Cara Yang Sederhana Yaitu Mengobrol Dengan Teman

"Jujur saya, dia diintimidasi karena seksualitasnya. Tentu saja ini adalah kejahatan berdasarkan kebencian."

Dalam sebuah pernyataan setelah kematiannya, keluarga Ghey menggambarkannya sebagai "anak perempuan, dan adik perempuan yang sangat dicintai. Dia adalah karakter yang lebih besar dari kehidupan yang akan meninggalkan kesan abadi bagi semua orang yang bertemu dengannya. Briana sangat cantik, jenaka dan lucu. Briana kuat, tak kenal takut dan unik."

Selama beberapa bulan media massa di Inggris dipadati oleh wacana hak-hak kaum trans sebagai akibat dari pertikaian antara pemerintah Inggris di London dan pemerintah Skotlandia di Edinburgh.

Belakangan pemerintah Skotlandia menjadi pusat perhatian karena hendak mengubah undang-undang pengakuan gender. Para penentang keberatan dengan penampungan transpuan di penjara wanita dengan menuduh mereka sebagai pemerkosa.

Baca Juga: Presiden Erdogan: Turki Akan Mulai Bangun 30.000 Rumah di Zona Gempa pada Maret

Halaman:

Editor: Lisia Christina Djauhari

Sumber: sputniknews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X