Hari Pers Nasional, Berikut Rekomendasi Film-Film dengan Latar Dunia Pers untuk Merayakannya

- Kamis, 9 Februari 2023 | 17:21 WIB
Koran cetak sebagai produk dari dunia pers (pixabay.com)
Koran cetak sebagai produk dari dunia pers (pixabay.com)

Djakarta Nexus - Hari Pers Nasional jatuh pada 9 Februari bertepatan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Tanggal 9 Februari ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 tahun 1985 pada era pemerintahan Soeharto.

Pemilihan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional berdasarkan pada hari lahir organisasi Persatuan Wartawan Indonesia sebagai satu-satunya organisasi pers yang diakui oleh Orde Baru.

Keppres tersebut menekankan alasan Hari Pers Nasional yaitu demi mengembangkan kehidupan pers nasional Indonesia sebagai pers yang bebas dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila.

Dengan demikian, persa memiliki peranan krusial dalam historisitas nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk merayakan Hari Pers Nasional berikut rekomendasi film-film berlatar belakang pers dan jurnalisme kritis:

Baca Juga: Lee Seung Gi Dikabarkan Pindah Agama Mengikuti Keluarga Lee Da In, Calon Mertua Sebut Sudah Merestui

1. All the President's Men (1976)

film ini menceritakan tentang kedua wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein yang menginvestigasi keterlibatan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon dalam upaya penyadapan kantor Partai Demokrat, lawan politiknya. Kedua wartawan ini mengumpulkan potongan-potongan informasi dari berbagai narasumber sebelum mencapai pada kesimpulan keterlibatan Presiden Nixon dalam upaya penyadapan tersebut.  Woodward dan Bernstein menghadapi banyak hambatan dalam upaya investigatif ini, banyak narasumber yang menghindar bahkan tutup mulut saat dihubungi oleh mereka. Namun, Woodward memiliki salah satu narasumber utama yang dijuluki sebagai Deep Throat, yang kerap mengkonfirmasi kerja investigatif mereka. Semula Pemimpin Redaksi The Post, Ben Bradlee tidak mempercayai kerja investigatif kedua wartawannya, tetapi perlahan-lahan mempercayai sampai mendukung pekerjaan mereka. Alhasil, kerja investigatif mereka berhasil mendesak Presiden Nixon untuk mengundurkan diri dari kepresidenannya.

Baca Juga: Ratusan Traktor Petani Gula di Prancis Memasuki Paris untuk Protes Pelarangan Pestisida oleh Uni Eropa

2. The Post (2017)

The Post merupakan film biopik besutan sutradara kondang Stephen Spielberg pada 2017 di tengah kekuasaan Donald Trump. film ini mengangkat historisitas tentang berkas penelitian perang Vietnamyang disebut Pentagon Papers. Pentagon Papers itu dibocorkan oleh Daniel Ellsberg karena kekecewaannya dengan Robber McNamara. Akhirnya, berkas itu diserahkan ke New York Times. Berkas tersebut memuat nama-nama Presiden Amerika Serikat terkait Perang Vietnam dan penelitan tersebut sudag menyimpulkan bahwa perang Vietnam adalah sia-sia, tetapi pemerintah AS membohongi publik sehingga tetap mengirimkan anak muda mereka untuk berperang. Alhasil, pemerintah menegur New York Times dengan larangan terbit dan menjatuhi pelanggaran UU Spionase. Di tengah pembredelan New York Times, The Washington Post berupaya mencari Pentagon Papers untuk turut menerbitkannya agar dapat menjadi media massa yang kredibel dan kritis. Akhirnya, The Post masuk dalam kecamuk Perang Vietnam sehingga mengubah sejarah Amerika Serikat, dan mengubah sejarah The Post itu sendiri.

Baca Juga: Ketua Baru Partai Konservatif Inggris Prediksi Kesulitan Partai Konservatif Hadapi Pemilu Nasional

3. Spotlight (2015)

film biopik ini mengisahkan tentang kriminalitas dan pelecehan seksual di lingkungan Gereja Katolik Roma, di Boston, Amerika Serikat. Kasus pelecehan seksual di lingkungan Gereja Katolik Roma di Boston termasuk dalam kategori berita tertunda atau terabaikan. Perusahaan Media Boston Globe memiliki sebuah tim khusus untuk membuka kembali kasus atau berita tertunda dan terabaikan sehingga kasus pelecehan seksual ini diinvestigasi kembali oleh Boston Globe. Namun, upaya investigasi kasus pelecehan seksual ini cukup sulit karena ditutup secara ketat oleh pihak gereja. Bahkan, para pengacara pendamping korban pelecehan seksual diancam oleh pihak gereja untuk tidak membuka mulut terkait kasus pelecehan seksual ini. Akhirnya, mereka mewawancari salah satu pengurus organisasi korban para korban pelecehan seksual dan mereka mendapat banyak informasi dan jalan untuk investigasi kasus tersebut.

Halaman:

Editor: Lisia Christina Djauhari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X